Oleh: Tarully V Sitompul*
*) Mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Cenderawasih
Pendahuluan
Papua adalah wilayah strategis yang penting bagi Indonesia secara keseluruhan dan memainkan peran penting dalam dinamika geopolitik Pasifik Selatan. Papua berbatasan langsung dengan negara-negara Pasifik, seperti Papua Nugini (PNG) dan Kepulauan Solomon, menjadi titik temu di mana masalah politik, kemanusiaan, dan diplomasi regional tumpang tindih dan saling memengaruhi. Ada banyak kepentingan global dan regional yang menguji kedaulatan, kestabilan politik, dan masa depan kemanusiaan di wilayah ini.
Dari perspektif politik, forum internasional Pasifik Selatan berfokus pada Papua, karena beberapa negara Pasifik kadang-kadang mendukung kemerdekaan Papua Barat. Meskipun dukungannya tidak konsisten dan seringkali bertentangan dengan kepentingan negara lain yang mengutamakan stabilitas dan hubungan diplomatik dengan Indonesia, tetap ada ketegangan dalam diplomasi.
Pembahasan
Negara-negara seperti Fiji dan Kepulauan Solomon memengaruhi posisi politik di wilayah ini. Untuk menangani masalah ini, Indonesia menggunakan diplomasi aktif dan meningkatkan kehadiran negaranya dengan membangun infrastruktur dan pemekaran administratif di Papua, yang meningkatkan integrasi bangsa.
Bagian penting dari transisi ini adalah masalah kemanusiaan. LSM dan negara-negara Pasifik Selatan memperhatikan peningkatan operasi militer yang menyebabkan pengungsian massal dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua. Mereka menuntut perlindungan hak-hak dasar penduduk asli Papua.
Indonesia menghadapi dilema antara menjaga keamanan dan kedaulatan negaranya dengan tekanan internasional untuk menghormati HAM. Kadang-kadang, tujuan politik bertentangan dengan upaya Forum Pasifik Selatan untuk mendorong prinsip-prinsip kemanusiaan.
Diplomasi regional melihat Papua sebagai bagian dari strategi geoekonomi dan geopolitik yang lebih luas, terutama dalam konteks persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Australia dalam mengokohkan pengaruh mereka di Pasifik.
Papua menjadi pusat perhatian untuk penjagaan dan investasi karena berbatasan langsung dengan negara Melanesia, yang membantu menjaga jalur perdagangan dan mempertahankan pengaruh regional. Isu Papua selalu menjadi topik perundingan dan diplomasi dalam perjanjian keamanan dan kerja sama ekonomi Pasifik Selatan.
Bagaimana Papua berhubungan dengan dinamika Pasifik Selatan ini menunjukkan kompleksitas yang tidak boleh dilupakan. Papua bukan hanya bagian dari negara, itu juga tempat banyak hubungan yang berkaitan dengan geopolitik, keadilan sosial, HAM, dan kedaulatan.
Pendekatan pembangunan di Papua harus mempertimbangkan kenyataan ini dengan memastikan bahwa kebijakan tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan keamanan, tetapi juga pada diskusi yang inklusif, penghormatan terhadap hak masyarakat adat, dan penguatan diplomasi yang konstruktif dengan negara-negara Pasifik Selatan.
Penutup
Dibutuhkan strategi komprehensif untuk menangani isu Papua yang kompleks, yang berada di persimpangan politik, kemanusiaan, dan diplomasi regional Pasifik Selatan. Strategi ini tidak hanya harus mempertahankan kedaulatan Indonesia, tetapi juga memungkinkan diskusi dan penghormatan hak asasi manusia. Agar kepentingan regional dapat diharmonisasi, Papua harus berfungsi sebagai jembatan bukan batas antara Indonesia dan negara-negara Pasifik Selatan.
Oleh karena itu, damai dan pembangunan berkelanjutan di Papua bukan hanya harapan, tetapi juga kemitraan nyata yang melibatkan semua pihak untuk masa depan Pasifik yang lebih adil dan stabil. (*)
KALI DIBACA





.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar